Banyak diantara kita menganggap uang yang bernilai di bawah 500 rupiah tidak berguna jikapun berguna maka sedikit sekali kegunaannya atau sebagai pelengkap uang 1 juta. Uang di bawah 500 rupiah akan sangat berarti bagi seorang pengemis, ini sudah banyak yang tahu dan sudah umum di bahas di berbagai media.
Tapi apakah kalian tahu? Uang di bawah 500 rupiah sangat bernilai bagi seorang blogger yang sengaja memasang iklan di blognya? Jika kurang percaya pada pernyataan ini, kalian bisa bertanya pada setiap blogger yang ada iklannya. Rata-rata para blogger memasang iklan dengan sistem pay per click (PPC) dan hasil per-click iklannya berkisar diantara 50 - 500 rupiah, dari hasil klik ini lah para blogger mendapatkan uang. Nilai yang kecil bukan?
Tapi "lumayanlah ada penghasilan yang masuk walaupun kecil" jawaban rata-rata para publisher iklan. Bukan hanya seorang publisher iklan (blogger), sebuah bank besar pun sangat mementingkan nilai uang di bawah 500 rupiah, bahkan di bawah 50 rupiah. Apa anda pernah bertanya? Kenapa saat kita menabung di bank, uang yang tercatat di buku tabungan ada di bawah 100 rupiah di akhir uang pokok kita? Contohnya: Rp 10.530.500, 35. (sepuluh juta lima ratus tiga puluh ribu lima ratus rupiah koma tiga puluh lima)(maaf jika ejaan-nya salah)). Mungkin bagi kita angka 35 rupiah itu tidak penting tapi bagi bank, apalagi bank besar yang mempunyai nasabah lebih dari 10 juta. Angka 35 rupiah sangat penting coba kalian bayangkan, 35 X 10.000.000 = 350.000.000 (tiga ratus lima puluh juta), jika bank tidak menuliskan angka ini maka bank akan kewalahan jika semua nasabah minta uang yang 35 rupiah. Contoh yang lain yang paling familiar adalah pengemis, kalian sudah tahu lah bagaimana seorang pengemis mendapatkan uang. Tapi ingat!! Artikel ini bukan bermaksud menyamakan publisher iklan atau blogger dan bank dengan pengemis! Artikel ini dibuat agar kita semua sadar akan nilai uang di bawah 500 rupiah yang sering kita sepelekan.
Pelajaran yang sangat berguna dari artikel tadi adalah:
"janganlah kita menyepelekan hal-hal kecil yang sering kita anggap tidak berguna. Banyak orang yang gagal dalam meraih sukses karena hal yang kecil lagi sepele"
>{ hal kecil apa yang telah kalian sepelekan? }<
huallow..
ReplyDeletespokat deh sama postingan ini.
hal kecil yang sering saya sepelekan itu adalah nanyain kabar ke siapa saja.. huhu -_-"
tapi yang harus diwaspadai, jangan sampai hal kecil di besar besarkan, haha #nyambung gak sih :D
ReplyDelete@KoskakiUngu tanya kabar, iya yah, ini adalah hal yang paling sering dilupain.
ReplyDeletePadahal kita jarang tahu kabar seseorang tanpa bertanya
@Stupid monkey iya nyambung kok bang.
ReplyDeleteJangan membesarkan hal-hal kecil. Tapi ini khususon buat masalah kan?
bener sih, kadang tuh kalo ga bawa uang 500 atau 100 atau 200 suka kebingunngan, misal ada pengemis yang bikin iba, atau buat parkir
ReplyDeletewah ribet pokoknya
karena saya berkunjung untuk yang pertama kalinya saya minta follbacknya ya sob
ReplyDeletesaya F-14
@Kaito Kidd iya memang kadang kayak gitu.
ReplyDeleteTetapi bawa aja lebih baik.
@Royan Sableng iya iya
ReplyDeleteHarga Rp 1.000,- tentu akan tidak lengkap 1.000 tanpa Rp 50,-
ReplyDeletebetul juga ya bang. . . malah kadang malu klo belanja pake uang receh. . . padahal dibalik itu kekekekke. . . .
ReplyDeletebenar~
ReplyDeletewalau kecil tapi tetap berharga
wah semuanya bilang benar nih, kalo gitu saya mau numpang nyeruput kopi dulu yah, hehehe :D
ReplyDeleteyupz betul gan. . .wonk seorang publisher kan juga nunggu uangnya sampai ketumpuk2 bru diambil
ReplyDelete@choirunnangim contohnya sejuta tak akan genap tanpa 5 perak
ReplyDelete@susu segar yayaya
ReplyDeletekasus prita kan berhasil ngumpulin uang receh sebanyaj 600 jt
@Nurmayanti Zain yup yup yup
ReplyDelete@Stupid monkey maaf bang, bukan bilang tetapi berkomentar lewat menulis, hehehe
ReplyDelete@Arief Rachmadi Blogger Pemula sedikit lama jadi bukit
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteJadi, banyak uang kecil nih, ceritanya, ya?
ReplyDeletedari kecil lama kelamaan jadi besar.
ReplyDelete